Minggu, 26 Maret 2017

BISNIS KONVEKSI RUMAHAN, OMSET MILYARAN

3 Cara Memulai Bisnis Konveksi Rumahan Hingga Berhasil

Cara Memulai Bisnis Konveksi – Sudah banyak orang yang sukses menggeluti bisnis konveksi. Namun tidak semua orang tau bagaimana cara mereka meraih kesuksesan. Peluang Usaha yang satu ini memang sangat menjanjikan. Salah satu faktor utamanya adalah minimnya saingan (kompetitor) dan modal yang relatif kecil.

Cara Memulai Bisnis Konveksi Rumahan

Ada 3 tahap yang akan kita pelajari dalam artikel ini. Diantaranya adalah langkah penting memulai usaha konveksi :
  1. Analisa Peluang Bisnis Konveksi.
  2. Strategi Dalam Bisnis Konveksi.
  3. Kendala Dalam Bisnis Konveksi dan Cara Mengatasinya.


ANALISIS BISNIS KONVEKSI RUMAHAN

Bisnis konveksi rumahan cukup menjanjikan. Selain menguntungkan, bisnis satu ini dapat mengurangi jumlah pengangguran. Jika sudah berjalan dan berkembang, bisnis konveksi akan banyak membutuhkan tenaga kerja.
Melihat perkembangan penduduk yang semakin pesat, tentunya kebutuhan tentang pakaian atau segala sesuatu yang ada dalam bidang garment akan meningkat. Setiap orang membutuhkan pakaian. Karena inilah bisnis konveksi yang akan menjawab kebutuhan tersebut.
Dalam sebulan, sebuah bisnis konveksi rumahan dengan 10 karyawan bisa mendapat penghasilan bersih 5 – 10 Juta perbulan. Ingat, penghasilan bersih lho. Sangat menggiurkan bukan?. Tentu saja semuanya perlu proses dan perjuangan yang tidak sedikit. Semua dilalui dengan kerja keras dan juga kerja cerdas.

1. Persiapan Sebelum Memulai Bisnis Konveksi

Sebelum kita memulai sebuah bisnis, kita harus mempersiapkannya secara matang. Setelah kita menganalisa, kita harus benar-benar yakin apakah usaha yang akan kita jalankan sudah sesuai dengan minat bisnis kita. Jangan sampai kita bosan dan berhenti di tengah jalan.
Setelah kita yakin dengan pilihan usaha yang akan kita jalani. Kita akan mempersiapkan segala yang kita butuhkan dalam memulai usaha tersebut. Dalam artikel cara memulai bisnis konveksi ini, kami telah menyajikan lengkap beserta modal yang kita butuhkan.

2. Sarana Dan Prasarana Yang Dibutuhkan Dalam Bisnis Konveksi

Untuk memulai bisnis konveksi kita akan membutuhkan beberapa peralatan diantaranya adalah :
  1. Mesin Jahit
  2. Mesin Obras
  3. Mesin Overdeck
  4. Mesin Rantai
  5. Mesin Potong (Cutting)
  6. Mesin Steam
  7. Meja Potong
  8. Peralatan Menjahit lainnya seperti Gunting, Meteran, dll.
Mengenai mesin dan peralatan yang dibutuhkan menyesuaikan dengan jumlah karyawan dan jumlah produksi yang di hasilkan. Semakin banyak karyawan tentunya akan membutuhkan mesin dan perlengkapan yang lebih banyak pula.

3. Modal Yang Di Butuhkan Untuk Memulai Bisnis Konveksi

Setiap usaha pasti membutuhkan modal. Termasuk dalam bisnis konveksi ini, untuk memenuhi seluruh sarana dan prasarana yang kita butuhkan, maka kita harus mengeluarkan uang. Di bawah ini akan kami berikan kisaran modal yang di butuhkan untuk memulai bisnis konveksi.
  1. Mesin jahit adalah salah satu mesin yang sangat kita butuhkan. Mengenai merk yang akan dibeli tentunya menyesuaikan selera. Seperti halnya mesin jahit dengan merk Juki. Untuk mendapatkan mesin ini, kita harus menyiapkan modal antara 2 – 3 Juta rupiah. Tergantung kelas yang kita inginkan. Semakin tinggi harganya, tentu mesin jahit yang kita dapat semakin berkualitas.
  2. Harga satu mesin obras merk Juki bisa menembus angka 6 – 7 Juta rupiah. Tergantung tipe yang ingin kita beli. Mesin obras sendiri sangat kita perlukan. Agar sisi tepi kain tidak rusak.
  3. Mesin Overdeck untuk menjahit sisi tepi pakaian dengan dua jalur jahitan memiliki harga 15 Jutaan. Mesin overdeck dengan merk Juki juga ada yang versi murahnya. Tapi rata-rata para penjahit lebih memilih merk juki meskipun kita harus mengeluarkan anggaran 15 Juta untuk mendapatkan mesin ini.
  4. Salah satu mesin yang kita butuhkan dalam membuat sebuah garis bermotif adalah mesin rantai. Mesin ini di bandrol dengan harga berkisar antara 5 – 6 Juta.
  5. Harga satu mesin potong 8 Inch adalah 2 Juta Rupiah. Dengan mesin potong ini, kita bisa memotong kain dalam jumlah yang sangat banyak. Sehingga, kita bisa menghemat waktu dalam proses memotong bahan.
  6. Agar produk yang kita hasilkan tetap rapi, kita membutuhkan sebuah mesin setrika uap. Mesin ini di sebut dengan istilah Mesin Steam atau boiler iron. Dan harga satu unit mesin ini berkisar antara 1 – 2 Juta rupiah. Tergantung merk dan kelas.
  7. Satu unit meja potong untuk mempermudah kita dalam memotong mempunyai harga 1 – 2 juta rupiah.
  8. Peralatan pendukung seperti Gunting, Jarum, Meteran, Kapur, dll Kita anggarkan 1 Juta rupiah.
Dengan kisaran angka diatas, untuk memulai sebuah bisnis konveksi kecil kita akan membutuhkan modal sekitar Rp. 35.000.000,00 (Tiga Puluh Lima Juta Rupiah). Angka ini hanya sekedar hitungan kasar saja. Dalam pelaksanaannya nanti. Semua tergantung dari jenis mesin yang kita beli. Karena merk dan kualitas sangat menentukan harga.

Strategi Dalam Bisnis Konveksi

Strategi adalah bagian penting yang musti kita persiapkan dalam cara memulai bisnis konveksi. Baik itu konveksi skala besar maupun rumahan. Kami akan merangkum beberapa strategi bisnis konveksi yang telah terbukti dalam meraih kesuksesan.

Menajadikan Rumah Sebagai Pabrik Konveksi

Keterbatasan modal mungkin membuat kita agak kesulitan untuk membuat sebuah pabrik konveksi. Karena itulah, kita bisa memanfaatkan ruangan di dalam rumah sebagai pabrik konveksi. Kita hanya perlu menata ruang agar dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Salah satu keuntungan saat kita memulai home industri atau bisnis rumahan adalah pajak yang ringan. Kita juga dapat menyerap tenaga kerja sekitar rumah. Sehingga keberadaan usaha yang kita jalani membawa berkah buat para tetangga dan lingkungan sekitar.

Bekerjasama Dengan Perusahaan Besar

Bisnis konveksi tidak harus merupakan produk sendiri. Kita bisa saja bekerjasama dengan perusahaan besar. Kita membuat perjanjian order dengan perusahaan besar tersebut untuk ikut melakukan produksi dari rumah. Misal, kita membuat perjanjian mampu atau sanggup menyelesaikan 1000 jahitan dalam sebulan atau seribu jahitan dalam seminggu.
Saat produk selesai kita proses, maka kita akan menyetorkan hasil pekerjaan kita ke perusahaan besar tersebut. Namun, jangan selalu mengandalkan job dari perusahaan lain. Kekurangan saat kita mengandalkan job dari perusahaan lain adalah, saat produksi sepi, usaha kita ikut sepi. Karena inilah kita harus mensiasati dengan membuat produk sendiri yang bernilai jual tinggi.

Promosi Produk Dan Agen Grosiran

Saat kita telah mahir dalam hal pembuatan produk jadi. Entah itu pakaian, hijab, atau yang lain, kita harus mempromosikan produk yang telah kita buat. Salah satunya adalah dengan membuat sebuah toko pakaian eceran. Jual produk kita serendah mungkin. Agar kita dapat mengembangkan bisnis grosiran. Semakin banyak produk yang laku, maka semakin besar pula peluang kita dalam mendapatkan job.
Produk yang kita jual tidak harus produk jadi. Bisa saja kita hanya menjual produk setengah jadi. Seperti kaos polos, sehingga nanti akan banyak pengusaha T-Shirt desain yang akan memesan ke tempat kita.
Gunakan media sosial seperti facebook, twitter, atau instagram dalam memasarkan produk. Pastikan kita selalu menggunakan bahasa yang ramah saat membuat postingan di media sosial. Karena keramahan kita adalah bukti bahwa kita sudah profesional.

Kembangkan Sayap Untuk Go International

Mempunyai produk yang mampu bersaing di dunia international merupakan kebanggan tersendiri. Kita harus mempunyai cita-cita ke arah yang satu ini. Dengan mempromosikan melalui website atau email, kita akan sangat berpeluang go international.
Salah satu cara agar kita dapat mengeksport produk adalah dengan melakukan lobi. Kita bisa melibatkan agen export import agar produk kita bisa di jual di luar negeri. Tapi, kita bisa menerapkan cara konvensional dalam hal melobi yaitu dengan berkomunikasi online.
Untuk mendapatkan partner dari luar negeri, kita bisa melakukan penawaran dengan mengirimkan gambar produk melalui email. Yang perlu kita lakukan pertama kali adalah dengan membuka toko-toko online luar negeri. Biasanya akan ada halaman contact person. Disana kita bisa menawarkan produk terbaik yang kita punya.
Selain cara di atas, salah satu cara memulai bisnis konveksi agar go international adalah melalui websie ebay. Kita bisa memajang produk terbaik kita di website tersebut. Kita bisa menambahkan di bagian review dengan keterangan bahwa kita siap menerima pesanan dalam jumlah besar.

Kendala Dalam Menjalankan Bisnis Konveksi

Tidak semua usaha selalu berjalan mulus. Setiap usaha pasti memiliki tantangan yang harus kita lalui. Gagal, jatuh, dan terkapar adalah situasi yang harus siap untuk di hadapi bagi seorang wirausahawan. Kami tim Wirausahawan Sejati (Wirasejati.com) telah merangkum beberapa kendala dalam menjalankan bisnis konveksi. Diantaranya adalah :

Keterbatasan Modal

Masalah klasik dalam menjalankan sebuah usaha adalah tentang permodalan. Sekalipun bisnis yang kita jalani telah berjalan, saat kita ingin mengembangkan kita pasti memerlukan tambahan modal. Disinilah kita harus menjawab tantangan tersebut. Saat kita tidak memiliki modal dalam hal materi, maka pengalaman dan relasi menentukan diri kita untuk terus berkembang atau hanya sekedar jalan di tempat.
Melakukan kredit ke perbankan adalah satu hal yang paling sering dilakukan untuk mendapatkan modal. Tapi jangan tergesa-gesa. Menabung adalah cara terbaik dalam mengumpulkan modal tambahan.

Barang Reject Atau Return

Saat kita mampu menyelesaikan sebuah orderan, tentunya kita berharap bahwa tanggung jawab kita sudah selesai. Sehingga kita bisa mengerjakan pekerjaan yang lain. Tapi hampir semua usaha produksi pasti pernah mengalami produk reject atau return. Dimana produk yang telah kita kerjakan tidak lolos Quality Control. Salah satu penyebab barang reject atau return adalah produk dalam keadaan rusak atau salah pengerjaan.
Saat pekerjaan sedang banyak dan di kejar waktu, biasanya kita mengabaikan kerapian. Hal ini dapat menyebabkan kualitas produksi kita di bawah standart. Produk-produk yang tidak lulus Quality Control akan di kembalikan untuk di perbaiki. Dan yang lebih fatal adalah, produk yang kita kerjakan tidak sesuai dengan pesanan. Sehingga barang yang telah kita kirim akan dikembalikan dan kita diminta mengganti dengan produk yang baru sesuai pesanan.
Saat kita mengalami produk reject dan return, tentu kita akan mengeluarkan biaya produksi extra. Dan mau tidak mau kita harus bertanggung jawab atas job yang telah kita sanggupi.

Inflasi Atau Ekonomi Melemah Sehingga Order Menjadi Sepi

Keuangan negara sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Saat negara mengalami inflasi atau ekonomi melemah daya beli masyarakat akan menurun. Hal ini disebabkan karena melonjaknya harga di segala sektor dagang. Baik itu harga sembako yang melambung tinggi hingga harga kain yang melonjak.
Saat seperti ini, biasanya pesanan akan di hentikan sementara. Mengapa harus terjadi pemberhentian sementara?. Karena harga di pasaran belum stabil. Bisa jadi saat kita melakukan produksi, harga bahan dasar hingga biaya produksi masih tinggi. Namun saat produksi telah kita selesaikan, harga turun drastis. Tentu kita akan mengalami kerugian. Karena harga bahan dasar hingga biaya produksi lebih tinggi dari pada harga jual.
Saat-saat seperti inilah kita akan mengalami krisis orderan. Salah satu cara untuk mensiasati minimnya orderan adalah dengan membuat produk-produk kerajinan tangan. Sebagai usaha konveksi, kita pasti tidak bisa terlepas dengan adanya kain perca. Kain sisa-sisa potongan dapat kita rubah menjadi sebuah produk yang mempunyai nilai jual. Seperti keset, sarung bantal, tas, korden dari kain perca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar