Minggu, 05 Maret 2017

ARTIKEL MENGENAI SABLON MANUAL & RAJUT (TEKNIK SABLON, BAHAN & ALAT SABLON, CARA-CARA SABLON)


Sablon dapat di kerjakan oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan bahkan anak-anak sekalipun. Karena pada kenyataan dalam  melaksankan sablon tidak diperlukan tenaga khusus tetapi cukup dengan tenaga yang tersedia di tempat dan juga keahlian khusus melainkan cukup dengan sedikit latihan. Begitu juga dengan masalah tempat, tidak harus dikerjakan diruangan khusus melainkan di kerjakan dimana saja serta sarana yang mudah di pindahkan.   
Perbedaan Antara cetak Sablon dengan Cetak Mesin
Untuk mendirikan cetak esin sepertinya yang dilakukan untuk mencetak buku, majalah undangan dan sebagainya, di perlukan modal yang tidak sedikit. Belum lagi masalah tempat dan penyediaan sarana tambahan lainnya. Ini tentu saja di butuhkan biaya tidak seidikit dan harus di tangani oleh tenaga ahli.
Sebagai bahan perbandingan perbedaan antara cetak sablon dengan cetak mesin adalah sebagai berikut:
§     Cetak sablon bisa di kerjakan dimana saja, tidak menyita tempat serta tidak memerlukan adanya ruangan khusus. Sedangkan cetak mesin harus dikerjakan di suatu ruangan tersendiri dimana mesin itu berada.
§     Peralatan yang digunakan untuk cetak sablon mudah dibawa dan di pindahkan kemana disukai, sedangkan cetak mesin tidak.
§     Gambar atau tulisan yang terdapat pada klise sablon (film sablon) maupun yang terdapat pada screen (kain gasa) dapat dengan mudah untuk di hapus untuk dig anti dengan yang baru, sedangkan mesin cetak tidak.
§     Film sablon dapat di buat sendiri sedangkan mesin tidak.
§     Klise sablon (film sablon) bisa di rubah sedniri, sedangkan mesin tidak
§     Klise sablon bisa diuraikan dalam beberapa warna dengan biaya ringan, sedangkan klise cetak mesin memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk melakukan hal itu.
§     Sablon dapat dikerjakan pada setiap benda padat dengan berbagai berntuk permukaan, seangkan cetak mesin hanya bisa dilakukan pada benda dengan permukaan datar (rata) serta pada jenis benda tertentu.
Tentang Screen Printing
            “Screen” atau juga disebut “kain gasa” adalah saran utama untuk proses cetak sablon. Dengan kain sreen inilah maka pemindahan corak gambar atau tulisan diatas benda benda yang di sablon dapat berlangsung dengan baik.
            Sebagai kain gasa, screen memiliki permukaan halus seperti sutera serta memiliki jumlah lubang (pori-pori) yang beritngkat-tingkat. Artinya, setiap screen memliki jumlah kerapatan tenunan sendiri-sendiri yang disesuaikan dengan kegunaan dalam mencetak berbagai benda. Dari kerapatn yang berbeda-beda itulah nantinya bisa di hasilkan tebal tipisnya lapisan tinta sablon yang keluar melalui lubang lubang screen bersangkutan. Jadi apa yang dinamakan screen printing tidak lain merupakan suatu sebutan tersendiri dari sablon. Sebab apa yang sebut screen printing adalah teknik mencetak dengan menggunakan kain penyaring (screen).
            Keuntungan lain dari screen printing adalah hanya dengan peralatan yang serba sederhana dapat melakukan pencetakan diatas plastic, logam, kayu,  kertas, kulit, imitasi, kaca dan sebagainya. Jadi cetak sistem sablon  dapat dilaksankan di pada semua benda padat. Begitu juga karena sistem cetak sablon dilakukan pada semua bentuk dan sifat benda, maka untuk memenuhi itu telah di produksi screen dengan berbagai macam ukuran kerapatan. Mulai dari nomor yang paling rendah (jenis kain screen yang kasar) sampai nomor kerapatan screen yang paling tinggi (jenis screen yang paling halus), dimana semua itu di sesuaikan dengan jenis benda yang hendak di sablon.
            Pada dasarnya proses menyablon untuk setiap benda adalah sama, yang berbeda adalah dalam penggunaan tinta sablon. Sebab setiap benda mempunyai sifat dan jenis sendiri-sendiri. Tinta sablon ntuk jenis benda yang dimiliki daya serap tinggi , tidak baik di gunakan untuk jenis benda yang memiliki daya serap rendah. Begitu juga sebaliknya. Karena itu masing-masing benda yang hendak di sablon harus di ketahui secara persis jenis dan sifat agar dapat di tentukan nomor kerapatan kai  screen yang dipakai tinta yang bagaimana yang paling cocok untuk benda bersangkutan.
Produk-produk sreen yang dikeluarkan memiliki keunggulan sendiri-sendiri serta memiliki ukuran lebar kain yang dapat memenuhi permintaan fihak yang bergerak dalam industry sablon. Sehingga dengan kelebaran ukuran yang bagaimanapun juga sesuai dengan benda yang hendak di sablon, screen telah tersedia dengan lengkap.

Data-data untuk screen jenis Nytal, Monyl, dan Nybolt
            Nytal, Monyl dan Nybolt merupakn Janis jenis kain screen yang memenuhi syarat sebagai kain gasa yang baik untuk keperluan sablon. Ketiganya di produksi secara khusus untuk memenuhi kebutuhan sablon  serta memiliki tanda tanda untuk membedakannya. Hal ini bisa di ketahui berdasarkan nomor ukuran dan tulisan. Dengan demikian akan dapat di ketahui palsu tidaknya kain gasa bersangkutan dan juga untuk menghindari kesalahan nomor kerapatan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang keistimewaan-keistimewaan yang terdapat pada ketiga kain gasa, berikut data-data secara phikis maupun secara mekanik.
1.                  Screen Jenis Nytal
Screen jenis Nytal banyak digunakan dalam kegiatan sablon karena memenuhi syarat sebagai kain  gasa yang baik. Nytal dibuat dari kain jenis nylon serta memiliki nomor kerapatan lengkap yang menjadikan dapat di gunakan untuk menyablon berbagai macam bentuk. Screen merek dagang Nytal di produksi oleh Swiss dan memiliki keunggulan yang tidak di miliki oleh merek dagang lain. Tingkat kerapatannya mencapai 200s

Tabel data nomor tingkat kerapatan screen jenis Nytal
Nomor tenunan
Nomor Tipe
Tipe
Nomor perbandingan sutera
61
24
T
4
74
29
T
6
87
34
T
8
102
40
T
9
109
43
T
10
123
49
T
12
141
55
T
14
159
62
T
16
174
68
T
20
195
77
T
25
230
90
T
-
305
120
T
-
380
150
T
-
420
165
T
-
460
180
S
-
508
200
S
-


2.                  Screen jenis Monyl
Monyl juga salah satu kain gasa yang memenuhi syarat sebagai screen dalam proses cetak sablon. Produk Swiss satu ini juga di buat khusus untuk insdustri Screen Printing dan insdustri Textile Printing. Data nomor kerapatan untuk screen jenis Monyl di bawah, Nytal ada tipe 200s hingga 228s, sedangkan khusus untuk Monyl hanya sampai 180s. Untuk masalah harga pun juga tidak terlalu jauh berbeda.

Tabel data nomor tingkat kerapatan screen jenis Monyl
Nomor tenunan
Nomor Tipe
Tipe
Nomor perbandingan sutera
37
15
T
-
45
18
T
1
54
21
T
2
60
24
T
3
63
25
S
4
63
25
T
4
70
27
S
5
70
27
T
5
76
30
S
6
76
30
T
6
83
32
S
7
83
32
T
7
92
36
S
8
92
36
T
8
103
40
S
8
103
40
T
8
110
43
S
10
110
43
T
10
115
45
S
11
115
45
T
11
123
48
S
12
123
48
T
12
131
51
S
13
131
51
T
13
137
54
S
14
137
54
T
14

Berbagai Perlengkapan dalam Insdustri Sablon
            Sabon yang nampaknya hanya merupakan penimbulan gambar atau tulisan dari balik kain screen, yaitu adanya pemindahan tinta sablon ke obyek yang di cetak akibat gesekan rakel, tetapi bila di perhatikan secara keseluruhan ternyata melibatkan berbagai unsure kegiatan yang satu sama lain berkaitan. Artinya, dalam melakukan penyablonan di butuhkan beberapa tenaga ahli seperti desainer atau ahli gambar manual maupun digital, pemasang screen dll.
            Disamping itu, peralatan (perengkapan) yang diperlukan daam cetak sablon juga terdiri dari berbagai macam seperti meja sablon, rak pengering, rak susun untuk menarukan alat-alat sablon dan bahan sablon, meja afrdruk, dan lain sebagainya. Dari susunan yang beraneka ragam itu Nampak industry sablon memerlukan biaya pendirian yang tidak sedikit. Akan tetapi sebenarnya tidak demikian. Dengan modal sedikit bahkan relative kecil telah dapat di laksanakan penyablonan menurut corak gambar yang inginkan.
            Jadi jelaslah bahwa industry sablon tidak memerlukan modal yang cukup besar, cukup dengan perlengkapan seadanya serta yang penting tiga perlengkapan utama yaitu screen, rakel dan tinta telah bisa di kerjakan dengan cetak sistem sablon atau screen printing.

Berikut perlengkapan-perlengkapan untuk sistem cetak sablon
1. Meja sablon
            Meja cetak (meja sablon) dapat di katakana sama pentingnya dengan pembuatan screen sheet. Sebab tanpa ada meja cetak atau meja cetak penyablonan tak dapat di lakukan dengan sempurna.

2. Penjepit Screen Sheet
            Penjepit screen sheet merupakan sarana di gunakan untuk menghubungkan antara screen sheet dengan meja cetak. Penjepit screen sheet ini sering di sebut “catok”.

3. Bingkai Screen / Frame Sreen
            Bingkai screen atau disebut juga sebagai “frame” merupakan pigura untuk membentuk tabir screen yang dapat memenuhi ketegangan antara 2% hingga 7%.
Beberapa ukuran standar frame yang di jua di pasaran untuk kebutuhan sablon manual / screen printing

Ukuran Panjang x Lebar Screen
Ketebalan Kayu
20cm x 20cm
3 x 3
20cm x 30cm
3 x 3
30cm x 40cm
3 x 3
35cm x 50cm
3 x 4
50cm x 60cm
3 x 5
50cm x 90cm
3 x 5
50cm x 100cm
3 x 5
60cm x 80cm
3 x 6
70m x 80cm
4 x 6
70cm x 100cm
4 x 6

4. Alat Afdruk
            Alat afdruk bagian dari hal terpenting untuk memenuhi salah satu proses sablon. Proses ini tidak boleh terlewatkan karena ini proses afdruk adalah proses mendasar untuk mendapat hasil yang akan di sablon. Alat afdruk menggunakan sinar matahari hanyalah kaca, busa dan papan triplek saja. Namun berbeda halnya jika musim penghujan tiba, tidak bisa menggunakan proses ini karena matahari tidak bisa di prediksi panasnya. Dengan cara membuat box afdruk yang membutuhkan papan kayu untuk membuat box ini dan membutuhkan lampu untuk penyinaran.

5. Rakel
Rakel merupakan pasangan dari screen sheet. Sebab dengan rakel ini lah penyaputan tinta/cat sablon yang ada di atas screen sheet dapat di laksanakan dengan sebaik mungkin. Atau dapat pula di katakana bahwa dengan rakel inilah maka pemindahaan tinta sablon dari atas screen sampai ke obyek yang di sablon dapat berjalan dengan sempurna.

6. Rak meja
            Rak meja sebenarnya bukan merupakan hal yang penting dalam proses sablon screen printing. Rak hanya untuk menyimpan alat-alat sablon seperti rakel, sreen dan juga menyimpang bahan-bahan sablon sperti cat sablon, tinta, dan lain lain.

TEKNIK MENYABLON LEBIH DARI SATU WARNA
            Persiapan awal sebelum menyablon
Langkah-langkah persiapan sebelum penyablonan di lakukan merupakan hal terpenting. Sebab bila segala sesuatu belum disiapkan dengan sedemikian rupa, maka pada waktu menyablon di lakukan dapat menjadi terhambat. Secara garis besar dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Siapkan bingkai sreen ukuran sesuai dengan gambar atau desain yang sudah ada
2. Bingkai screen harus benar-benar kuat dan stabil
3. Permukaan bingkai harus rata dan licin
4. Buatlah gambar atau desain yang di tentukan diatas benda tembus cahaya seperti kertas HVS, kertas rotim kaca film atau benda tembus cahaya lainnya
5. Untuk gambar yang lebih dari satu warna, akan lebih di sempurankan bila dikerjakan diatas film (film bekas rontgen yang harus dibuat menjadi netral, lebih dahulu/di buat bening)
6. Gambar yang dibuat harus benar-benar hitam pekat dan tembus cahaya
7. Setelah gambar selesai dikerjakan, simpan didalam map untuk menunggu proses afdruk
8. Pemolesan larutan pembangkit dilakukan di seluruh permukaan screen (bagian dalam dan bagian luar) selanjutnya screen di keringkan dengan kipas angin.
9. Bila emulsi pembangkit tellah kering, proses afdruk penyinaran bisa dimulai
10. Untuk menimbulkan gambar yang ada diatas permukaan screen hasil dari proses afdruk, screen segera di cuci
11. Untuk menyempurnakan gambar pada screen, lakukan langkah menursir untuk menutup barangkali ada kebocoran kecil
12. Bila mnutsir telah selesai, polesi screen dengan obat penguat dan pinggiran screen dilapisi kertas minyak atau kertas kraft
13. Setelah screen di keringkan, maka selanjutnya pada proses penyablonan

Pembuatan Gambar untuk Lebih dari Satu Warna
            Pembuatan gambar untuk menyablon lebih dari satu warna ada sedikit perbedaan dengan cara menggambar untuk sablon satu warna. Dalam hal ini harus ada sebuah gambar jadi yang nantinya di gunakan sebagai pedoman, dan gambar jadi tersebut harus diwarnai sesuai dengan warna yang nantinya hendak di sablonkan.
            Dalam pembuatan gambar, yaitu gambar yang di bentuk diatas permukaan screen, dapat dilakukan dalam berbagai macam cara, yaitu cara langsung, cara resist, cara potongan, cara fotocopy dan lain-lain. Tetapi dari sekian banyak cara yang ada, yang paling umum dan paling banyak dilakukan adalah cara langsung dan cara fotocopy.

Pembuatan Pola gambar Cara Fotocopy
            Sebenarnya pembuatan corak gambar ke dalam screen dengan cara foto copy antara untuk penyablon satu warna dengan lebih dari satu warna, tidak terpaut jauh berbeda. Yang membedakan hanyalah corak gambar itu hanya digunakan untuk menyablon satu warna maka carak gambar yang dibuat diatas film atau kertas tembus pandang cukup hanya satu buah.
            Tetapi apabila gambarnya itu lebih dari warna, maka dibutuhkan beberapa mika film untuk pembuatan corak gambar film diatasnya, menurut jumlah warna yang dibutuhkan. Tetapi hal itupun tidak mutlak, sebab semuanya juga tergantung dari pola gambar yang di buat.

Cara Menyablon Lebih Dari Satu Warna
Sabon merupakan jenis ketrampilan sehingga pelaksanaannya pun dibutuhkan suatu ketrampilan sendiri. Cara mengerjakannya tidaklah sulit sebagaimana yang pernah di jelaskan. Tidak terbatas pada orang dewasa saja, bahkan anak-anak sekalipun akan bisa melakukannya. Karena itulah sablon  merupakan suatu kegiatan usaha yang menarik mudah pelaksanaannya sertas ringan biaya untuk mendirikannya. Karena pada kenyataannya alat-alat yang diperlukan cukup sederhana saja, tetapi mampu mengahsikan suatu bentuk karya cetak yang mempesona, halus, dan sesuai kebutuhan. Bahkan yang lebih menarik lagi dapat mengerjakan diatas permukaan benda ang bagaimanapun juga, dan mampu membuat corak gambar atau tulisan sesuai yang di kehendaki.

Judul buku “Teknik Sablon Modern untuk home industri”
Oleh Agus Irawan Hsr
Tahun 1996




Pengertian Rajut dan Merenda
            Merenda adalah teknik merajut dengan menggunak satu jarum. Kain hasil merenda memiliki pola seperti rantai yang bersambungan. Teknik dasar merenda adalah memasukan benang ke dalam kedalam simpul yang sudah ada untuk membuat simpul baru. Produk hasil merenda berupa benda-bendan kecil seperti, kain renda bundar untuk hiasan meja, taplak meja, topi, tas, boneka, rompi, dan cardigan.
            Sedangkan yang disebut maerajut adalah teknik merajut dengan menggunakan dua jarum. Berbeda dari menenun yang menyilangkan dua jajaran benang yang saling tegas lurus, merajut hanya menggunakan sehelai benang. Sebaris tusukan yang sudah selesai dipegang disalah satu jarum rajut sampai di mulainya tusukan jarum baru. Merajut dapat dilakukan dengan tangan atau dengan mesin. Hasil rajutan memiliki huruf V yang bersambung, dengan bentuk yang berbeda-beda Produk garment yang dibuat dari hasil rajutan missal baju hangat, syalm selimut, topu, kaoskaki, hingga blus.
            Pada dasarnya, merenda dan merajut sama-sama bertujuan mengaitkan benang melalui lubang tusukan yang ada , namun menggunakan teknik rajutan dan jarum yang berbeda. Jarum untuk merenda disebut jarum renda atau hakpen (dari bahasa Belanda: Haakpen) yang artinya yang memiliki pengaitnya di ujungnya. Sementara itu, jarum untuk mearajut pda ujungnya berbentuk melingkar atau meruncing/

Persiapan Alat dan Bahan
            A. Alat
                        A.1. Jarum pengait Hook/Hakpen
Sebelum mulai merajut, tentukan ukuran jarum hakpen sesuai dengan ukuran benang yang akan di gunakan. Berikut ukuran jarum hakpen dan benang yang sesuai,
a. Ukuran jarum 8, 9 , 10 untuk benang nylon ukuran 9 dan 10
b. Ukuran jarum 11, 12 untuk benang nylon ukuran 11 dan 12
c. Ukuran jarum 2/0-3/0 untuk benang rayon katun dan ukuran 9 dan 10
d. Ukuran jarum 4/0-5/0 untuk benang katun ukuran 20
e. Ukuran jarum 7/0-8/0 untuk benang wol katun tebal
f. Ukuran jarum 6/0-7/0 untuk benang katun lembut
                        A.2. Jarum Jahit
Jarum jahit digunakan untuk melakukan proses penyambungan dan simpul mati pada benang. Guanakan jarum jahit yang berlubang besar sehingga memudahkan dalam memasukkan benang ke lubang jarum.
                        A.3. Gunting
Gunting di gunakan untuk memotong benang sehingga hasil potongan terlihat rapi.
                        A.4. Bahan / Benang
Guanakan benang yang sesuai dengan kegunaannya. Jenis benang yang banyak di gunakan biasanya benang katun, wool, rayon, acrylic, atau nylon.
                       
Desain Pola
            Untuk mempermudah pemahaman dalam mempelajari langkah-langkah dasar dalam merenda, buatlah pola rajutan yang terdiri dari dua pola, yaitu pola istilah dan pola symbol. Versi amerika menggunakan polla istilah, sedangkan versi jepang menggunakan polla tulisan dan symbol.

Tebel. Beberapa istilah Pola rajutan
Tusuk rantai (“ch”)

Tusuk tunggal (“sc”)

Setengah tusuk ganda (“hdc”)

Tusuk ganda (“dc”)

Tusuk tripe (“trc”)

Tusuk ganda dari depan

 Tusuk ganda dari belakang


Tusuk selip (“sl st”)

(3 dc tog)

Tusuk slipper (Blcs)

Tusuk PopCorn (pop dc)



Judul buku “Crochet Home Decoration”
Oleh Rasidi
Tahun 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar