Sablon dapat di kerjakan oleh siapa saja, baik laki-laki maupun
perempuan bahkan anak-anak sekalipun. Karena pada kenyataan dalam melaksankan sablon tidak diperlukan tenaga
khusus tetapi cukup dengan tenaga yang tersedia di tempat dan juga keahlian
khusus melainkan cukup dengan sedikit latihan. Begitu juga dengan masalah
tempat, tidak harus dikerjakan diruangan khusus melainkan di kerjakan dimana
saja serta sarana yang mudah di pindahkan.
Perbedaan Antara cetak Sablon dengan Cetak Mesin
Untuk mendirikan cetak esin sepertinya yang dilakukan untuk mencetak
buku, majalah undangan dan sebagainya, di perlukan modal yang tidak sedikit. Belum
lagi masalah tempat dan penyediaan sarana tambahan lainnya. Ini tentu saja di
butuhkan biaya tidak seidikit dan harus di tangani oleh tenaga ahli.
Sebagai bahan perbandingan perbedaan antara cetak sablon dengan cetak
mesin adalah sebagai berikut:
§
Cetak sablon
bisa di kerjakan dimana saja, tidak menyita tempat serta tidak memerlukan
adanya ruangan khusus. Sedangkan cetak mesin harus dikerjakan di suatu ruangan
tersendiri dimana mesin itu berada.
§
Peralatan yang
digunakan untuk cetak sablon mudah dibawa dan di pindahkan kemana disukai,
sedangkan cetak mesin tidak.
§
Gambar atau tulisan
yang terdapat pada klise sablon (film sablon) maupun yang terdapat pada screen
(kain gasa) dapat dengan mudah untuk di hapus untuk dig anti dengan yang baru,
sedangkan mesin cetak tidak.
§
Film sablon
dapat di buat sendiri sedangkan mesin tidak.
§
Klise sablon (film
sablon) bisa di rubah sedniri, sedangkan mesin tidak
§
Klise sablon
bisa diuraikan dalam beberapa warna dengan biaya ringan, sedangkan klise cetak
mesin memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk melakukan hal itu.
§
Sablon dapat
dikerjakan pada setiap benda padat dengan berbagai berntuk permukaan, seangkan
cetak mesin hanya bisa dilakukan pada benda dengan permukaan datar (rata) serta
pada jenis benda tertentu.
Tentang Screen Printing
“Screen”
atau juga disebut “kain gasa” adalah
saran utama untuk proses cetak sablon. Dengan kain sreen inilah maka pemindahan
corak gambar atau tulisan diatas benda benda yang di sablon dapat berlangsung
dengan baik.
Sebagai kain gasa,
screen memiliki permukaan halus seperti sutera serta memiliki jumlah lubang
(pori-pori) yang beritngkat-tingkat. Artinya, setiap screen memliki jumlah
kerapatan tenunan sendiri-sendiri yang disesuaikan dengan kegunaan dalam
mencetak berbagai benda. Dari kerapatn yang berbeda-beda itulah nantinya bisa
di hasilkan tebal tipisnya lapisan tinta sablon yang keluar melalui lubang lubang
screen bersangkutan. Jadi apa yang dinamakan screen printing tidak lain
merupakan suatu sebutan tersendiri dari sablon. Sebab apa yang sebut screen
printing adalah teknik mencetak dengan menggunakan kain penyaring (screen).
Keuntungan lain dari
screen printing adalah hanya dengan peralatan yang serba sederhana dapat melakukan
pencetakan diatas plastic, logam, kayu,
kertas, kulit, imitasi, kaca dan sebagainya. Jadi cetak sistem sablon dapat dilaksankan di pada semua benda padat.
Begitu juga karena sistem cetak sablon dilakukan pada semua bentuk dan sifat
benda, maka untuk memenuhi itu telah di produksi screen dengan berbagai macam
ukuran kerapatan. Mulai dari nomor yang paling rendah (jenis kain screen yang
kasar) sampai nomor kerapatan screen yang paling tinggi (jenis screen yang paling
halus), dimana semua itu di sesuaikan dengan jenis benda yang hendak di sablon.
Pada dasarnya proses
menyablon untuk setiap benda adalah sama, yang berbeda adalah dalam penggunaan
tinta sablon. Sebab setiap benda mempunyai sifat dan jenis sendiri-sendiri.
Tinta sablon ntuk jenis benda yang dimiliki daya serap tinggi , tidak baik di
gunakan untuk jenis benda yang memiliki daya serap rendah. Begitu juga sebaliknya.
Karena itu masing-masing benda yang hendak di sablon harus di ketahui secara
persis jenis dan sifat agar dapat di tentukan nomor kerapatan kai screen yang dipakai tinta yang bagaimana yang
paling cocok untuk benda bersangkutan.
Produk-produk sreen yang dikeluarkan memiliki keunggulan sendiri-sendiri
serta memiliki ukuran lebar kain yang dapat memenuhi permintaan fihak yang
bergerak dalam industry sablon. Sehingga dengan kelebaran ukuran yang
bagaimanapun juga sesuai dengan benda yang hendak di sablon, screen telah
tersedia dengan lengkap.
Data-data untuk screen jenis Nytal, Monyl, dan Nybolt
Nytal, Monyl dan Nybolt
merupakn Janis jenis kain screen yang memenuhi syarat sebagai kain gasa yang
baik untuk keperluan sablon. Ketiganya di produksi secara khusus untuk memenuhi
kebutuhan sablon serta memiliki tanda
tanda untuk membedakannya. Hal ini bisa di ketahui berdasarkan nomor ukuran dan
tulisan. Dengan demikian akan dapat di ketahui palsu tidaknya kain gasa
bersangkutan dan juga untuk menghindari kesalahan nomor kerapatan. Untuk
mengetahui lebih lanjut tentang keistimewaan-keistimewaan yang terdapat pada
ketiga kain gasa, berikut data-data secara phikis maupun secara mekanik.
1.
Screen Jenis Nytal
Screen
jenis Nytal banyak digunakan dalam kegiatan sablon karena memenuhi syarat
sebagai kain gasa yang baik. Nytal
dibuat dari kain jenis nylon serta memiliki nomor kerapatan lengkap yang
menjadikan dapat di gunakan untuk menyablon berbagai macam bentuk. Screen merek
dagang Nytal di produksi oleh Swiss dan memiliki keunggulan yang tidak di
miliki oleh merek dagang lain. Tingkat kerapatannya mencapai 200s
Tabel data nomor tingkat kerapatan screen jenis Nytal
Nomor tenunan
|
Nomor Tipe
|
Tipe
|
Nomor perbandingan sutera
|
61
|
24
|
T
|
4
|
74
|
29
|
T
|
6
|
87
|
34
|
T
|
8
|
102
|
40
|
T
|
9
|
109
|
43
|
T
|
10
|
123
|
49
|
T
|
12
|
141
|
55
|
T
|
14
|
159
|
62
|
T
|
16
|
174
|
68
|
T
|
20
|
195
|
77
|
T
|
25
|
230
|
90
|
T
|
-
|
305
|
120
|
T
|
-
|
380
|
150
|
T
|
-
|
420
|
165
|
T
|
-
|
460
|
180
|
S
|
-
|
508
|
200
|
S
|
-
|
2.
Screen jenis Monyl
Monyl
juga salah satu kain gasa yang memenuhi syarat sebagai screen dalam proses
cetak sablon. Produk Swiss satu ini juga di buat khusus untuk insdustri Screen
Printing dan insdustri Textile Printing. Data nomor kerapatan untuk screen
jenis Monyl di bawah, Nytal ada tipe 200s hingga 228s, sedangkan khusus untuk
Monyl hanya sampai 180s. Untuk masalah harga pun juga tidak terlalu jauh
berbeda.
Tabel data nomor tingkat kerapatan screen jenis Monyl
Nomor tenunan
|
Nomor Tipe
|
Tipe
|
Nomor perbandingan sutera
|
37
|
15
|
T
|
-
|
45
|
18
|
T
|
1
|
54
|
21
|
T
|
2
|
60
|
24
|
T
|
3
|
63
|
25
|
S
|
4
|
63
|
25
|
T
|
4
|
70
|
27
|
S
|
5
|
70
|
27
|
T
|
5
|
76
|
30
|
S
|
6
|
76
|
30
|
T
|
6
|
83
|
32
|
S
|
7
|
83
|
32
|
T
|
7
|
92
|
36
|
S
|
8
|
92
|
36
|
T
|
8
|
103
|
40
|
S
|
8
|
103
|
40
|
T
|
8
|
110
|
43
|
S
|
10
|
110
|
43
|
T
|
10
|
115
|
45
|
S
|
11
|
115
|
45
|
T
|
11
|
123
|
48
|
S
|
12
|
123
|
48
|
T
|
12
|
131
|
51
|
S
|
13
|
131
|
51
|
T
|
13
|
137
|
54
|
S
|
14
|
137
|
54
|
T
|
14
|
Berbagai Perlengkapan dalam Insdustri Sablon
Sabon yang nampaknya hanya merupakan penimbulan gambar
atau tulisan dari balik kain screen, yaitu adanya pemindahan tinta sablon ke
obyek yang di cetak akibat gesekan rakel, tetapi bila di perhatikan secara
keseluruhan ternyata melibatkan berbagai unsure kegiatan yang satu sama lain
berkaitan. Artinya, dalam melakukan penyablonan di butuhkan beberapa tenaga
ahli seperti desainer atau ahli gambar manual maupun digital, pemasang screen
dll.
Disamping itu,
peralatan (perengkapan) yang diperlukan daam cetak sablon juga terdiri dari
berbagai macam seperti meja sablon, rak pengering, rak susun untuk menarukan
alat-alat sablon dan bahan sablon, meja afrdruk, dan lain sebagainya. Dari
susunan yang beraneka ragam itu Nampak industry sablon memerlukan biaya
pendirian yang tidak sedikit. Akan tetapi sebenarnya tidak demikian. Dengan
modal sedikit bahkan relative kecil telah dapat di laksanakan penyablonan
menurut corak gambar yang inginkan.
Jadi jelaslah bahwa
industry sablon tidak memerlukan modal yang cukup besar, cukup dengan perlengkapan
seadanya serta yang penting tiga perlengkapan utama yaitu screen, rakel dan
tinta telah bisa di kerjakan dengan cetak sistem sablon atau screen printing.
Berikut perlengkapan-perlengkapan untuk sistem cetak
sablon
1. Meja sablon
Meja cetak (meja sablon) dapat di katakana sama
pentingnya dengan pembuatan screen sheet. Sebab tanpa ada meja cetak atau meja
cetak penyablonan tak dapat di lakukan dengan sempurna.
2. Penjepit Screen Sheet
Penjepit screen sheet merupakan sarana di gunakan
untuk menghubungkan antara screen sheet dengan meja cetak. Penjepit screen
sheet ini sering di sebut “catok”.
3. Bingkai Screen / Frame Sreen
Bingkai screen atau disebut juga sebagai “frame”
merupakan pigura untuk membentuk tabir screen yang dapat memenuhi ketegangan
antara 2% hingga 7%.
Beberapa
ukuran standar frame yang di jua di pasaran untuk kebutuhan sablon manual /
screen printing
Ukuran Panjang x Lebar Screen
|
Ketebalan Kayu
|
20cm x 20cm
|
3 x 3
|
20cm x 30cm
|
3 x 3
|
30cm x 40cm
|
3 x 3
|
35cm x 50cm
|
3 x 4
|
50cm x 60cm
|
3 x 5
|
50cm x 90cm
|
3 x 5
|
50cm x 100cm
|
3 x 5
|
60cm x 80cm
|
3 x 6
|
70m x 80cm
|
4 x 6
|
70cm x 100cm
|
4 x 6
|
4. Alat Afdruk
Alat afdruk bagian dari hal terpenting untuk memenuhi
salah satu proses sablon. Proses ini tidak boleh terlewatkan karena ini proses
afdruk adalah proses mendasar untuk mendapat hasil yang akan di sablon. Alat
afdruk menggunakan sinar matahari hanyalah kaca, busa dan papan triplek saja.
Namun berbeda halnya jika musim penghujan tiba, tidak bisa menggunakan proses
ini karena matahari tidak bisa di prediksi panasnya. Dengan cara membuat box
afdruk yang membutuhkan papan kayu untuk membuat box ini dan membutuhkan lampu
untuk penyinaran.
5. Rakel
Rakel
merupakan pasangan dari screen sheet. Sebab dengan rakel ini lah penyaputan
tinta/cat sablon yang ada di atas screen sheet dapat di laksanakan dengan
sebaik mungkin. Atau dapat pula di katakana bahwa dengan rakel inilah maka
pemindahaan tinta sablon dari atas screen sampai ke obyek yang di sablon dapat
berjalan dengan sempurna.
6. Rak meja
Rak meja sebenarnya bukan merupakan
hal yang penting dalam proses sablon screen printing. Rak hanya untuk menyimpan
alat-alat sablon seperti rakel, sreen dan juga menyimpang bahan-bahan sablon
sperti cat sablon, tinta, dan lain lain.
TEKNIK MENYABLON LEBIH DARI SATU WARNA
Persiapan
awal sebelum menyablon
Langkah-langkah persiapan sebelum penyablonan di lakukan merupakan hal
terpenting. Sebab bila segala sesuatu belum disiapkan dengan sedemikian rupa,
maka pada waktu menyablon di lakukan dapat menjadi terhambat. Secara garis
besar dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Siapkan bingkai sreen ukuran sesuai dengan gambar atau desain yang
sudah ada
2. Bingkai screen harus benar-benar kuat dan stabil
3. Permukaan bingkai harus rata dan licin
4. Buatlah gambar atau desain yang di tentukan diatas benda tembus
cahaya seperti kertas HVS, kertas rotim kaca film atau benda tembus cahaya
lainnya
5. Untuk gambar yang lebih dari satu warna, akan lebih di sempurankan
bila dikerjakan diatas film (film bekas rontgen yang harus dibuat menjadi
netral, lebih dahulu/di buat bening)
6. Gambar yang dibuat harus benar-benar hitam pekat dan tembus cahaya
7. Setelah gambar selesai dikerjakan, simpan didalam map untuk menunggu
proses afdruk
8. Pemolesan larutan pembangkit dilakukan di seluruh permukaan screen
(bagian dalam dan bagian luar) selanjutnya screen di keringkan dengan kipas
angin.
9. Bila emulsi pembangkit tellah kering, proses afdruk penyinaran bisa
dimulai
10. Untuk menimbulkan gambar yang ada diatas permukaan screen hasil dari
proses afdruk, screen segera di cuci
11. Untuk menyempurnakan gambar pada screen, lakukan langkah menursir
untuk menutup barangkali ada kebocoran kecil
12. Bila mnutsir telah selesai, polesi screen dengan obat penguat dan
pinggiran screen dilapisi kertas minyak atau kertas kraft
13. Setelah screen di keringkan, maka selanjutnya pada proses
penyablonan
Pembuatan Gambar untuk Lebih dari Satu Warna
Pembuatan gambar untuk menyablon lebih dari satu warna
ada sedikit perbedaan dengan cara menggambar untuk sablon satu warna. Dalam hal
ini harus ada sebuah gambar jadi yang nantinya di gunakan sebagai pedoman, dan
gambar jadi tersebut harus diwarnai sesuai dengan warna yang nantinya hendak di
sablonkan.
Dalam pembuatan gambar,
yaitu gambar yang di bentuk diatas permukaan screen, dapat dilakukan dalam
berbagai macam cara, yaitu cara langsung, cara resist, cara potongan, cara
fotocopy dan lain-lain. Tetapi dari sekian banyak cara yang ada, yang paling
umum dan paling banyak dilakukan adalah cara langsung dan cara fotocopy.
Pembuatan Pola gambar Cara Fotocopy
Sebenarnya pembuatan corak gambar ke dalam screen
dengan cara foto copy antara untuk penyablon satu warna dengan lebih dari satu
warna, tidak terpaut jauh berbeda. Yang membedakan hanyalah corak gambar itu
hanya digunakan untuk menyablon satu warna maka carak gambar yang dibuat diatas
film atau kertas tembus pandang cukup hanya satu buah.
Tetapi apabila
gambarnya itu lebih dari warna, maka dibutuhkan beberapa mika film untuk
pembuatan corak gambar film diatasnya, menurut jumlah warna yang dibutuhkan.
Tetapi hal itupun tidak mutlak, sebab semuanya juga tergantung dari pola gambar
yang di buat.
Cara Menyablon Lebih Dari Satu Warna
Sabon merupakan jenis ketrampilan sehingga pelaksanaannya pun dibutuhkan
suatu ketrampilan sendiri. Cara mengerjakannya tidaklah sulit sebagaimana yang
pernah di jelaskan. Tidak terbatas pada orang dewasa saja, bahkan anak-anak
sekalipun akan bisa melakukannya. Karena itulah sablon merupakan suatu kegiatan usaha yang menarik
mudah pelaksanaannya sertas ringan biaya untuk mendirikannya. Karena pada
kenyataannya alat-alat yang diperlukan cukup sederhana saja, tetapi mampu
mengahsikan suatu bentuk karya cetak yang mempesona, halus, dan sesuai
kebutuhan. Bahkan yang lebih menarik lagi dapat mengerjakan diatas permukaan
benda ang bagaimanapun juga, dan mampu membuat corak gambar atau tulisan sesuai
yang di kehendaki.
Judul buku “Teknik Sablon Modern untuk home industri”
Oleh Agus Irawan Hsr
Tahun 1996
Pengertian Rajut dan Merenda
Merenda adalah teknik
merajut dengan menggunak satu jarum. Kain hasil merenda memiliki pola seperti
rantai yang bersambungan. Teknik dasar merenda adalah memasukan benang ke dalam
kedalam simpul yang sudah ada untuk membuat simpul baru. Produk hasil merenda
berupa benda-bendan kecil seperti, kain renda bundar untuk hiasan meja, taplak
meja, topi, tas, boneka, rompi, dan cardigan.
Sedangkan yang disebut
maerajut adalah teknik merajut dengan menggunakan dua jarum. Berbeda dari
menenun yang menyilangkan dua jajaran benang yang saling tegas lurus, merajut
hanya menggunakan sehelai benang. Sebaris tusukan yang sudah selesai dipegang
disalah satu jarum rajut sampai di mulainya tusukan jarum baru. Merajut dapat
dilakukan dengan tangan atau dengan mesin. Hasil rajutan memiliki huruf V yang
bersambung, dengan bentuk yang berbeda-beda Produk garment yang dibuat dari
hasil rajutan missal baju hangat, syalm selimut, topu, kaoskaki, hingga blus.
Pada dasarnya, merenda
dan merajut sama-sama bertujuan mengaitkan benang melalui lubang tusukan yang
ada , namun menggunakan teknik rajutan dan jarum yang berbeda. Jarum untuk
merenda disebut jarum renda atau hakpen (dari bahasa Belanda: Haakpen) yang
artinya yang memiliki pengaitnya di ujungnya. Sementara itu, jarum untuk
mearajut pda ujungnya berbentuk melingkar atau meruncing/
Persiapan Alat dan Bahan
A. Alat
A.1.
Jarum pengait Hook/Hakpen
Sebelum mulai merajut, tentukan ukuran jarum hakpen sesuai dengan ukuran
benang yang akan di gunakan. Berikut ukuran jarum hakpen dan benang yang
sesuai,
a. Ukuran jarum 8, 9 , 10 untuk benang nylon ukuran 9 dan 10
b. Ukuran jarum 11, 12 untuk benang nylon ukuran 11 dan 12
c. Ukuran jarum 2/0-3/0 untuk benang rayon katun dan ukuran 9 dan 10
d. Ukuran jarum 4/0-5/0 untuk benang katun ukuran 20
e. Ukuran jarum 7/0-8/0 untuk benang wol katun tebal
f. Ukuran jarum 6/0-7/0 untuk benang katun lembut
A.2. Jarum Jahit
Jarum jahit digunakan untuk melakukan proses penyambungan dan simpul
mati pada benang. Guanakan jarum jahit yang berlubang besar sehingga memudahkan
dalam memasukkan benang ke lubang jarum.
A.3. Gunting
Gunting di gunakan untuk memotong benang sehingga hasil potongan
terlihat rapi.
A.4. Bahan / Benang
Guanakan benang yang sesuai dengan kegunaannya. Jenis benang yang banyak
di gunakan biasanya benang katun, wool, rayon, acrylic, atau nylon.
Desain Pola
Untuk mempermudah
pemahaman dalam mempelajari langkah-langkah dasar dalam merenda, buatlah pola
rajutan yang terdiri dari dua pola, yaitu pola istilah dan pola symbol. Versi
amerika menggunakan polla istilah, sedangkan versi jepang menggunakan polla
tulisan dan symbol.
Tebel. Beberapa istilah Pola rajutan
Tusuk rantai (“ch”)
|
|
Tusuk tunggal (“sc”)
|
|
Setengah tusuk ganda (“hdc”)
|
|
Tusuk ganda (“dc”)
|
|
Tusuk tripe (“trc”)
|
|
Tusuk ganda dari depan
|
|
Tusuk ganda dari belakang
|
|
Tusuk selip (“sl st”)
|
|
(3 dc tog)
|
|
Tusuk slipper (Blcs)
|
|
Tusuk PopCorn (pop dc)
|
|
Judul buku “Crochet Home Decoration”
Oleh Rasidi
Tahun 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar